Senin, 24 Agustus 2009

Guitar Business Plan (simple mode)

Business Plan

Ide bisnis : Guitar Business

Alasan :

1. Semakin berkembangnya minat dan kesadaran masyarakat akan musik:

Perkembangan teknologi membuat akses terhadap musik menjadi lebih mudah
Bagi sebagian besar orang, Musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

2. Dengan musik menjadi bagian dari kehidupan mereka, Lama kelamaan banyak orang yang tidak hanya mandeg pada mendengarkan musik saja, tetapi ingin bermain musik.

3. Melihat kondisi tersebut, pangsa pasar untuk memasarkan alat musik dengan harga yang terjangkau sangatlah luas.

4. Dari banyak jenis alat musik, kami memilih Gitar sebagai core bisnis kami karena gitar merupakan alat musik yang paling familiar bagi banyak orang (mudah didapat dengan harga terjangkau, banyak orang bisa dan suka memainkan gitar, dan gitar cukup mudah dipelajari).

Target Pasar

Selain menyasar langsung ke user, kami juga memenuhi permintaan toko alat musik dalam jumlah besar.

1. Toko alat musik

2. Masyarakat umum

3. Musisi jalanan

4. Band indie

Differensiasi

1. Motif pada body guitar beranekaragam, seperti batik, kartun, gradasi warna.

2. Pelanggan dapat menambahkan kata-kata di bagian body dan daun guitar sesuai dengan keinginan, misal nama, kata-kata mutiara.

3. Harga murah, kualitas bersaing.

4. Pelanggan dapat memilih spesifikasi guitarnya sendiri (setang, body dll)

5. Ada sampel dan ready stock.

6. Pada kertas merk ada tambahan kata-kata menarik.

Media Pemasaran

1. Toko alat musik.

2. Website dan blog.

3. Showroom dan outlet (outlet juga menyediakan asesoris, katalog).

4. Pameran-pameran kerajinan produk lokal (sekaten, siem, sukoharjo festival, dll).

5. Dari mulut ke mulut.


Pesaing Utama

1 Produk Impor eropa

Keunggulan : Kualitas tinggi

Brand lebih kuat

Kekurangan : Harga mahal

2 Produk Cina

Keunggulan : Murah

Kekurangan : Kualitas rendah

3 . Produk Lokal

Keunggulan : Murah

Kekurangan : Kualitas rendah

Indonesian crude oil: Should we process it or just sell it?

Indonesia is a very rich country. It has great number of sources, both human and natural sources. We have so many kinds of natural sources, such as wood, coconut, coal, tin, nickel, gold, copper, LNG (liquefied natural gas) and also oil. Those sources are spread from the west side to the east side of this country, some with a huge supply. In oil and gases, we have also an abundant supply. In 2005 we’re one of the leading exporter country in LNG with proven and potential reserves of 170-180 TCF (trillion cubic feet). As an oil producer country, in 2005 we’re included in “20 top oil producing country”.

In so many years, the Indonesian government has decided to export our oil in crude oil and import ready oil. After reading some article about this fact, it made me thinking why Indonesia aren’t trying to process all of its crude oil but still continue that tradition. I think the government should try to look seriously about this fact, whether we should try to process the crude oil by ourselves or just sell it.

Although we produced a great number of oil, but we still need to import oil to fulfill the oil need in this country. Till now, this country consume about 1,22 million barrels per day (mbpd), it’s not as much as our oil production. From our total production we export almost half of our production in crude oil condition and buy the ready one. Crude oil cannot be used until it is processed in oil refinery. Oil refinery is an industrial process plant where crude oil is processed and refined into more useful petroleum products, such as gasoline, diesel fuel, asphalt base, heating oil, kerosene, and liquefied petroleum gas(2). It needs a big investment to build an oil refinery. Oil refinery usually be build by matching the crude oil composition that will be processed in it because there are some differences crude oil composition from one place to another.

In 2006, Indonesia ranked 20th among world oil producers, about 1,02 mbpd and its production continue to decline. Indonesia's oil reserves are approximately 9.7 billion barrels in 2003. Till now, Indonesia has some oil refineries but not all of them are capable to process the crude oil in Indonesia (about 30,000-40,000 bpd should be exported because no refinery specifications meet the expectation). To fulfill the oil need in Indonesia, the government import ready oil about 345.700 bpd(3). The Indonesian government take this decision because they have the perception that they can get the benefits at being a net importer, benefiting from the gap between the export and import oil amount. It’s very unlikely because as we see in 2006, the price of the export crude oil per barrels is 60,73 US$, and the import ready oil price is 63,48US$. From those gap, we’re loss about 3-4 US$ per barrel. How if we sell the crude oil in million barrels? We’ve already suffered a very heavy loss. I think it is not relevant anymore if someone said that Indonesia has no ability to process all of its own crude oil in its own refinery, because we know that the technology has grown so fast so far. It is now depends on the government intention whether they want to change that export crude oil tradition or not.

Pertamina, by the end of 2008 was trying to build 3 refineries with 6,000 barrels per day capacity. Although those refineries capacity aren’t big enough to process all of our oil production and also to decline exporting crude oil tradition and importing ready oil, I think it was a good step ahead. We can maximize the profit in this sector by investing the oil refineries, we’re a very rich country, why don’t we make all of Indonesian people feel that we’re rich?

Sensor, "the basic things you should know"


Sensor adalah piranti yang mengubah suatu nilai/energi fisik ke nilai/energi listrik.

Sensor bisa dibedakan menjadi dua:

1. Limit Switch

2. Proximity

Limit switch

Limit switch adalah perangkat elektro-mekanik yang terdiri dari sebuah actuator mekanis terhubung ke satu set kontak. Ketika obyek kontak dengan actuator, perangkat beroperasi untuk membuat atau memutus sambungan listrik. Limit switch digunakan dalam berbagai aplikasi dan lingkungan karena daya tahannya, pengoperasian sederhana, kemudahan dan kehandalan dalam operasi.

Limit switch biasanya digunakan dalam mesin-mesin industry untuk menentukan langkah maksimal dari pergerakan perangkat di dalamnya. Contoh aplikasi dari limit switch adalah seperti gambar di bawah ini.


Proximity sensor

Proximity sensor adalah sensor yang dapat mendeteksi kehadiran obyek di dekatnya tanpa kontak fisik. Proximity sensor biasanya memancarkan medan elektromagnetik atau medan elektrostatik, atau radiasi elektromagnetik (infrared) dan memanfaatkan pantulan atau sinyal balik dari benda yang terdeteksi. Jarak maximum yang dapat dideteksi diderinisikan dalam jarak nominal. Beberapa sensor mempunyai fitur untuk mengatur besar jarak nominal dan memberi informasi dari graduasi jarak yang dideteksi. Proximity sensor dapat dibagi menjadi dua bagian. Untuk mendeteksi logam atau untuk mendeteksi benda logam dan bukan logam. Untuk mendeteksi logam, sensor yang digunakan adalah jenis induktif. Untuk mendeteksi semua benda yang ada di dekatnya (logam dan bukan logam), dapat menggunakan sensor kapasitif atau fotoelektrik.

a. Mendeteksi Logam dengan Inductive proximity sensor

Jarak target umumnya berkisar di bawah 50mm (2 inci). Induktif mengeluarkan sebuah medan elektro-magnetik. Bila logam target memasuki medan, kisaran arus diinduksi dalam target, mengurangi sinyal amplitudo, dan memicu perubahan bagian di sensor output.
Kelebihan induktif
proximity sensor termasuk kekurangpekaan ke air, minyak, kotoran, partikel non-logam, target warna, atau target permukaan selesai, dan kemampuan untuk menahan getaran tinggi shock dan lingkungan.

Jarak target umumnya berkisar di bawah 50mm (2 inci). Induktif mengeluarkan sebuah medan elektro-magnetik. Bila logam target memasuki medan, kisaran arus diinduksi dalam target, mengurangi sinyal amplitudo, dan memicu perubahan bagian di sensor output.
Kelebihan induktif
proximity sensor termasuk kekurangpekaan ke air, minyak, kotoran, partikel non-logam, target warna, atau target permukaan selesai, dan kemampuan untuk menahan getaran tinggi shock dan lingkungan.

b. Mendeteksi Semua benda dengan Capacitive Proximity Sensor

Capacitive sensor menggunakan permukaan sensor sebagai satu plat dari kapasitor, dan permukaan yang konduktif atau dielectric target sebagai obyek yang lain. Beberapa kapasitansi berkebalikan dengan jarak antara plat kapasitor, dan nilai tertentu dapat diatur untuk memicu target deteksi. Sensor dapat berupa elemen atau chip, sebuah sensor atau transducer, gauge atau meteran, atau indikator yang mengukur, sebuah perekam atau penghitung, dan kontrol. Sensor transducer atau yang lebih kompleks adalah perangkat dengan kemasan dan sinyal asap yang didukung dan menyedialan output seperti tegangan dc, sebuah 4-20mA arus loopp, dll. Instrumen atau meteran yang serba lengkap yang menyediakan sebuah unit output seperti layar atau secara lokal di dekat telepon.

Beberapa spesifikasi penting untuk capacitive sensor termasuk operasi kedekatan jarak, repeatability, dan perpindahan frekuensi. Nilai dari jarak operasi adalah jarak di mana terjadi perpindahan. Repeatability adalah jarak di mana sensor mempunyai kemampuan untuk menerima signal lagi. Ini adalah ukuran presisi. Perpindahan frekuensi adalah frekuensi yang akan beralih dapat dihidupkan dan dimatikan. Jenis tegangan juga merupakan spesifikasi yang harus dipertimbangkan, AC atau DC. DC dapat dibagi lagi menjadi npn atau pnp. Sensor ini mempunyai jenis NO dan NC. Pertimbangan lain yang perlu dipertimbangakan adalah material housing, dimensi, apakah sensor perlu ditutup atau dilindungi lagi atau sudah aman, dan operasi lingkungan kerja.